NIGERIA, CAKEP! — Kebebasan beragama adalah salah satu nilai terpenting bagi negara Amerika, maka sudah sepantasnya Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memberikan penghargaan tahunan untuk tindakan berani dalam menegakkan kebebasan beragama di mana pun di dunia.
Tahun ini, satu dari lima orang yang mendapat Penghargaan Kebebasan Beragama Internasional adalah Imam Abubakar Abdullahi, pemimpin agama Muslim di Nigeria yang tanpa pamrih mempertaruhkan hidupnya sendiri untuk menyelamatkan orang-orang Kristen yang kemungkinan akan terbunuh tanpa campur tangannya.
Serangan kekerasan di daerah Barkin Ladi di Plateau State, Nigeria tengah antara petani yang sebagian besarnya beragama Kristen, dan para penggembala nomaden yang sebagian besar adalah Muslim, berawal di tahun 2013.
Namun, pada bulan Juni tahun lalu, para penggembala tersebut melancarkan serangan terkoordinasi yang mematikan di 10 desa dan menewaskan ratusan petani suku Berom.
Di tengah kekacauan itu, Imam Abubakar, yang berusia 83 tahun itu, menunjukkan keberanian sejatinya tanpa mementingkan diri sendiri dan demi persaudaraan, melindungi kehidupan manusia, meskipun ada perbedaan agama.
Ketika Imam Abdullahi selesai shalat di siang hari, ia dan jamaahnya mendengar suara tembakan dan beranjak keluar untuk melihat anggota komunitas Kristen di kota itu melarikan diri. Secara naluriah, Imam Abubakar mengantar 262 orang dari mereka ke masjid dan ke rumah pribadinya.
Gambar dari Kedutaan Amerika Serikat di NigeriaDia kemudian pergi ke luar untuk menghadapi orang-orang bersenjata tersebut dan ketika para penyerang menanyakan keberadaan mereka, ulama itu menolak untuk menyerahkan mereka.
“Dia menolak untuk mengizinkan mereka masuk, memohon agar mereka menyelamatkan orang-orang Kristen di dalam, bahkan menawarkan untuk mengorbankan hidupnya untuk mereka,” menurut situs Departemen Luar Negeri AS.
Meskipun lebih dari 80 orang terbunuh di desa Nghar pada hari itu, tindakan Imam Abdullahi telah menyelamatkan ratusan nyawa.
Setelah tinggal di Desa Nghar, Nigeria selama 60 tahun dan memimpin komunitas Muslim di sebuah masjid yang dibangun di atas tanah yang disediakan oleh komunitas Kristen, keberanian Abdullahi dalam menghadapi bahaya menunjukkan komitmen hidupnya untuk mendukung pemahaman antar umat beragama dan perdamaian antar sesama.
Sumber: Website Pemerintah AS
Dikutip Oleh: Admin Cakep