INGGRIS, CAKEP.ID — Dalam 2 buku catatan lapangan bersampul kulit dan tembaga, Charles Darwin menuliskan berbagai renungan yang membentuk teori evolusinya. Diadakan di Perpustakaan Universitas Cambridge selama beberapa dekade lalu pada tahun 2000, buku catatan ini dicuri.
22 tahun kemudian, catatan ini dikembalikan secara misterius dengan keadaan terikat dan terbungkus plastik tipis dalam kondisi yang sama persis seperti saat mereka hilang, meskipun kali ini diletakkan di luar ruang perpustakaan dalam tas hadiah merah muda, termasuk selembar catatan dari seseorang dengan tulisan, “Pustakawan / Selamat Paskah / X.” namun sayangnya, kejadian ini tidak tertangkap oleh kamera CCTV.

Dikutip dari laman resmi Universita Cambridge, Selasa (12/4/2022) Dr. Jessica Gardner, seorang Pustakawan yang menemukannya di luar kantornya di lantai 4 gedung perpustakaan universitas, mengatakan “Rasa lega saya saat kembalinya buku catatan dengan selamat ini sangat mendalam dan hampir tidak mungkin diungkapkan dengan kata-kata. Dari sekian banyak hal didunia ini, Kesedihan saya mendapatkan informasi kehilangan buku catatan ini dan kegembiraan saya saat mereka kembali begitu sangat besar.”
Pihak Kepolisian Cambridgeshire mengkonfirmasi kejadian ini dan sangat senang buku catatan yang tak ternilai ini sekarang telah kembali ke tempatnya semula. ”Investigasi kami tetap terbuka menindaklanjuti terkait penyelidikan ini. Kami juga tetap memohon kerjasama berbagai pihak yang memiliki informasi tentang kasus ini untuk menghubungi kami.”
Buku-buku tersebut pada dasarnya berisi pemikiran dan pengamatan yang dilakukan Darwin saat dia menyusun teori evolusinya. Satu halaman memuat “Pohon kehidupan”, sketsa pohon dengan setiap cabang menandai garis keturunan hewan dan tumbuhan yang berbeda yang membantunya memvisualisasikan konsep yang dia rumuskan.

Saat ditemukan, bersama polisi setempat, Dr. Jessica Gardner dan rekan-rekan tim perpustakaan lainnya menunggu hingga lebih 5 hari yang menegangkan memverifikasi keasliannya.
Direktur Proyek Korespondensi Darwin, Prof. Secord dan salah satu akademisi yang berpengalaman dengan buku catatan ini menjelaskan “Darwin menggunakan berbagai jenis tinta di buku catatan. Misalnya, di halaman pohon kehidupan yang terkenal, ada tinta cokelat dan juga tinta abu-abu. Perubahan semacam itu cukup sulit untuk ditempa dengan meyakinkan.”
“Anda masih dapat melihat keotentikannya dari potongan-potongan kecil tembaga yang terlepas di tempat engselnya berada. Jenis kertasnya pun adalah jenis kertas yang tepat.” Tambah Secord.
Buku catatan ini akan dikembalikan ke ruang perpustakaan dengan kontrol yang ketat dan disimpan di sana hingga 9 Juli nanti saat akan ditampilkan sebagai bagian dari pameran yang judul “Darwin dalam Konservasi”.
Sumber : Univ. Cambridge
Editor : Kiya Sofia