AUSTRALIA, CAKEP.ID — Orang dewasa dengan riwayat sakit pinggang bisa sembuh tanpa kambuh lagi 2 kali lebih banyak jika mereka berjalan secara teratur, menurut temuan penelitian yang pertama kali ini dilakukan.
Sekitar 800 juta orang di seluruh dunia menderita nyeri pinggang, dimana 7 dari 10 orang cenderung mengalami sakit yang berulang dan olehnya menjadi penyebab utama kecacatan dan penurunan kualitas hidup.
Sebuah uji klinis yang baru-baru ini dilakukan oleh Macquarie University’s Spinal Pain Research Group di Sydney, Australia, mengamati apakah jalan kaki dapat menjadi intervensi yang efektif, hemat biaya, dan dapat diakses.
Para peneliti Australia ini mengikutkan 701 orang dewasa yang baru saja pulih dari episode nyeri pinggang program jalan kaki individual dan enam sesi pendidikan yang dipandu fisioterapis selama enam bulan dan menghabiskan waktu selama 3 tahun karena perbedaan aktu gabung dari para peserta.
Penulis senior Mark Hancock, Profesor Fisioterapi Universitas Macquarie, mengatakan temuan yang dipublikasikan di The Lancet ini dapat memiliki dampak “mendalam” terhadap cara penanganan nyeri punggung secara global.
Dia menjelaskan bahwa tim nya tidak tahu persis mengapa jalan kaki sangat baik untuk mencegah sakit punggung, namun kemungkinan besar hal ini mencakup kombinasi gerakan osilasi lembut, menggunakan dan memperkuat struktur dan otot tulang belakang, relaksasi dan menghilangkan stres, serta pelepasan hormon Endorfin yang menimbulan perasaan tenang.
“Berjalan kaki adalah olahraga berbiaya rendah, mudah diakses, dan sederhana yang dapat dilakukan oleh hampir semua orang, tanpa memandang lokasi geografis, usia, atau status sosial ekonomi dan tentu saja, kita juga tahu bahwa jalan kaki memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya, termasuk kesehatan jantung, kepadatan tulang, berat badan yang sehat, dan peningkatan kesehatan mental.” kata Hancock.
Penulis utama studi, Dr. Natasha Pocovi mengatakan bahwa selain memberikan masa bebas rasa sakit yang lebih lama kepada peserta, program ini juga sangat hemat biaya. Tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, namun juga mengurangi kebutuhan mereka untuk mencari bantuan medis lainnya.
Tim peneliti saat ini berencana untuk mengembangkan bagaimana mereka dapat mengintegrasikan pendekatan pencegahan ke dalam perawatan rutin pasien yang menderita masalah punggung yang berulang.