Motivasi: “Kita ini Elang, Kawan!”

MAKASSAR, CAKEP! — Sebuah cerita yang pernah saya dapatkan dari salah satu mentor trainer di training perusahaan beberapa tahun lalu. Cerita ini sangat baik menurut penulis dan menjadi pelajaran hidup yang baik. Berikut ceritanya:

Seorang petani menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang sedang dieraminya. setelah menetas, elang itu hidup dan berperilaku sama persis seperti anak-anak ayam yang lain, karena ia mengira bahwa dirinya memang anak ayam.

Ia mengais tanah untuk mencari cacing dan serangga.

Ia berkotek dan berkokok dan ia akan mengepak-ngepakkan sayapnya lalu terbang beberapa meter di udara.

Pada suatu hari, ia melihat seekor elang yang dengan gagah terbang mengarungi angkasa.

“Wow, luar biasa! Siapa Dia?” katanya penuh kekaguman.

“Itulah Si elang, si raja segala burung!” sahut ayam disekitarnya.

“Kalau saja kita bisa terbang, ya? Luar biasa!!”.

“Ah, Kamu jangan bermimpi! Dia itu makhluk angkasa, sedangkan kita ini hanyalah makhluk bumi. Kita hanya ayam!, kamu tahu itu!!”.

Alkisah elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor ayam, karena begitulah anggapannya tentang dirinya.


Apa yang kita alami dan kita menganggapnya menjadi sebuah kebiasaan yang baku, pakem, “begitulah adanya”, “posisi wuenak” dan lain semacamnya, maka kita akan tetap berada dalam titik itu kekal sepanjang masa.

Namun, jika ada secercah asa dan semangat untuk maju menjadi lebih baik, lebih tinggi, lebih cepat lagi, maka yakinlah, kita bisa menghadapinya dengan keyakinan bahwa kita bisa, kita adalah makhluk terbaik dan meskipun disekitar kita mengatakan tidak. (KiyaSofia)

 

Tags: