INDIA, CAKEP! — Kisah luar biasa ini bermula dari sepetak tanah yang tandus dan tertinggal pada tahun 1991 yang telah menjadi salah satu suaka hutan hujan yang paling mempesona di dunia.
Kembali ketika Pamela dan Anil Malhotra dibeli, yang sekarang menjadi Suaka India Sai di di daerah Ghats Barat dan Kodagu, 55 hektar tanah telah gundul akibat perkebunan kopi dan kapulaga karena praktik pertanian yang merusak selama puluhan tahun.
Dilansir dari Great Big Story, Pasangan itu mulai merehabilitasi dengan menanam rerumputan dan karet alami dan tanah kembali menjadi sehat dan subur. Dengan kembalinya tanaman hijau, serangga asli kembali ke lahan subur tersebut. Setelah serangga kembali, pasangan itu terus berupaya agar hutan hujan kembali jaya.
Dengan semakin subur dengan berbagai tanaman dan pepohonan, gajah dan monyet turut beralih ke wilayah itu kembali.
Saat ini, bekas lahan tandus gersang ini telah berkembang menjadi 300 hektar tanaman hijau yang subur dan melimpah.
Selama proses penyembuhan 20 tahun, Taman Nasional dan Suaka Margasatwa telah diakui oleh Suaka SAI (Save the Animal Initiative) dan turut menawarkan perlindungan atas tanah tersebut.
Hutan hujan juga sekarang disebut oleh PBB sebagai salah satu “hot spot” keanekaragaman hayati terbaik di dunia.
Dikutip dari zerowasteindia.in, Pamela dan Anil menyarankan kepada orang-orang: “Kami sangat beruntung dan diberkati bahwa impian kami menjadi kenyataan dengan Suaka Sai ini. Dengan menjadi satu dengan alam kita telah menemukan kedamaian dan kesunyian di dalam yang telah menetapkan jalan bagi hidup kita. Percayalah pada kemampuan Anda untuk mewujudkan impian Anda. ”
(Berbagai sumber/Kiya)